Jumat, 13 Juli 2012

SOSIALISASI PUMP-PERIKANAN TANGKAP BAGI KUB KOTA JAYAPURA


Pemerintah Kota Jayapura sebagai menerima Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Pengembangan Usaha Mina Perdesaan Perikanan tangkap (PUMP-PT) pada tangggal 26 Juni lalu melalui Dinas Kelautan dan Perikanan menggelar Sosialisasi tentang PUMP-PT bagi Kelompok-kelompok Usaha Bersama (KUB) yang akan memanfaatkan dan mengelola program tersebut, kegiatan yang berlangsung di Aula BKKBN Kotaraja di buka Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Jayapura yang diwakili oleh Kepala Bidang Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (Kabid PSDKP) Kota Jayapura Yan E. Wayeni, S.Pi, M.Si. 
 
dalam sambutannya Kepala Dinas mengharapkan bagi KUB-KUB penerima BLM PUMP-PT tersebut agar dimanfaatkan dengan baik dan bertanggungjawab sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) “bapak-bapak nelayan harus memahami dengan jelas prosedur, kelengkapan administrasi pencairannya serta teknis pengelolaan bantuan tersebut agar dapat berjalan sesuai dengan ketentuan dan dapat dipertanggung jawabkan”  tegasnya.

Novry F. Rompas, S.ST.Pi sebagai Ketua Panitia penyelenggara kegiatan sosialisasi dalam laporannya menjelaskan bahwa Pelaksanaan sosialisasi ini sebagai upaya untuk memberikan pemahaman yang jelas kepada Ketua dan Anggota KUB yang menerima BLM PUMP-PT agar melaksanakan dan memanfatkannya sesuai prosedur yang ditetapkan agar apa yang diharapkan pemerintah pusat khususnya KKP tentang pengentasan Kemiskinan di wilayah pesisir dan sentra – sentra perikanan dan untuk memenuhi kebijakan KKP yang menghendaki Indonesia menjadi Produsen Produk Perikanan Terbesar Pada Tahun 2015 serta sesuai dengan Misi KKP, yaitu “Mensejahterakan Masyarakat Kelautan dan Perikanan” bisa terwujud. Jelasnya.
 Pelaksanaan Sosialisasi ini melibatkan Fasilitator teknis seperti Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Jayapura yang menyampaikan materi menyangkut Kebijakan Pembangunan Perikanan Tangkap, yang dipaparkan oleh Kabid PSDKP. Agustinus Agung, A.Pi, M.Sc sebagi Sekretaris Tim Pembina PUMP-PT Provinsi Papua memberikan materi mengenai Pedoman Teknis PUMP-PT dan konsep pembuatan Kartu Nelayan. Dan yang terakhir adalah Tim Teknis PUMP-PT  Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Jayapura memaparkan tentang Prosedur Pencairan dan Pemanfaatan Dana BLM PUMP-PT.

 
 
Sekedar diketahui bahwa Kota Jayapura mendapat alokasi 15 Kelompok untuk tahun anggaran 2012 dengan besaran BLM per KUB Rp. 100.000.000 untuk 10 orang anggota, jadi total untuk 15 KUB Rp 1.500.000.000. (NR/dkpkj)

Rabu, 23 November 2011

DKP Kota Jayapura Mensosialisasikan Pelaksanaan Kegiatan PUMP-PB



   Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Perikanan Budidaya yang merupakan program Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk pemberdayaan masyarakat perikanan khususnya perikanan budidaya, maka Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Jayapura melakukan sosialisasi tentang pelaksanaan kegiatan PUMP-PB kepada empat kelompok pembudidaya penerima bantuan yang bertempat di aula SMK 6 Abepantai 18/11/11 lalu.
   Kegiatan sosialisasi ini di buka langsung oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Elsye P. Rumbekwan, s.Pi,M.Si  dengan menghadirkan pembicara/narasumber Barnabas Barapadang, S.pi, M.Si selaku Tenaga Pendamping dan dari pihak perbankan yaitu Bank Papua.
   Kepala Dinas dalam sambutannya menghimbau kepada masyarakat yang menerima bantuan PUMP-PB agar dapat memanfaatkannya secara baik dan benar untuk keberlanjutan usaha budidaya sehingga kesejahteraan keluarga  semakin meningkat. Dalam pemanfaatan bantuan ini Kepala Dinas juga meminta kepada masyarakat penerima bantuan untuk membangun komunikasi antar pembudidaya dan tenaga pendamping. “Program PUMP-PB bertujuan untuk meningkatkan kemampuan, pendapatan dan kesejahteraan  masyarakat pembudidaya ikan secara berkelanjutan. Oleh karna itu saya minta agar bantuan ini dapat dimanfaatkan secara baik dan benar, kemudian dalam pelaksanaannya haruslah saling  berkoordinasi antar pembudidaya dan tenaga pendamping tentang teknis pelaksanaan budidaya ikan dan mengenai peluang pasar yang ada” terang Kepala Dinas.

Sementara itu Ketua panitia penyelanggara sosialisasi Maria Ramandey, S.ST.Pi dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan Perikanan Budidaya, dilatarbelakangi dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat pembudidaya ikan yang masih tergolong miskin. Tujuan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Perikanan Budidaya ini adalah untuk Mendorong upaya peningkatan produksi, nilai tambah komoditas dan tumbuhnya wirausaha baru dibidang perikanan budidaya, Meningkatkan kemampuan, pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pembudidaya ikan secara berkelanjutan melalui pembangunan wirausaha di bidang perikanan budidaya dan meningkatkan fungsi kelembagaan kelompok pembudidaya ikan yang kuat serta membangun jejaringan atau mitra lembaga keuangan dalam akses permodalan usaha perikanan budidaya. melalui sosialisasi ini kami mendorong para pembudidaya di Kota Jayapura yaitu Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) yang merupakan kelembagaan masyarakat kelautan dan perikanan untuk semaksimal mungkin menjalankan usaha budidaya ikan dengan mengikuti ketentuan-ketentuan yang ada sehingga dapat menjawab tujuan dari Program PUMP ini” jelas Maria Ramandey, S.ST.Pi.


Rabu, 09 November 2011

Walikota Jayapura Menyerahkan Bantuan di Kampung Enjros dan Tobati

Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Jayapura pada tanggal 04/112011 lalu, menyerahkan Bantuan Hibah Sarana dan Prasarana Penunjang Peningkatan Produksi Perikanan dan Kelautan Kepada pelaku Usaha Perikanan di Kampung Enjros dan Tobati yang dihadiri dan diserahkan langsung oleh Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano.
Walikota Jayapura dalam sambutannya menjelaskan bahwa Kawasan Teluk Youtefa memiliki potensi sumberdaya alam yang patut dijaga dan dikelola dngan baik. "kawasan teluk ini berperan secara ekologis sebagai penyangga keberlanjutan kehidupan biota ikan dikawasan pesisir dan laut yang selanjutnya menunjang keberlanjutnya usaha penangkapan ikan, karena kawasan teluk ini memiliki fungsi ekologis sebagai daerah asuhan ikan (nursery ground), tempat ikan mencari makan (feeding ground), dan tempat pemijahan ikan (spawning ground)".
Dalam rangka mengoptimalkan usaha budidaya ikan dan penangkapan di Teluk Youtefa, maka pemberdayaan pelaku usaha perikanan dalam kawasan ini baik secara ekonomi maupun SDM mutlak dilakukan. ini  untuk membantu nelayan tradisional dan pembudidaya ikan dalam kawasan ini agar mampu mengembangkan diri melalui  inovasi yang diterapkan secara partisipatoris  dengan metode pendekatan  berorientasi pada kebutuhan masyarakat sasaran dan kebutuhan pasar. "Upaya yang ditempuh oleh Pemerintah Kota Jayapura melalui Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Jayapura adalah  untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas usaha melalui pengembangan SDM untuk penguasaan teknologi,  penguatan kelembagaan, serta peningkatan dan perbaikan sarana prasarana baik  perikanan tangkap maupun budidaya.  Upaya ini ditempuh melalui kerjasama yang sinergis dari berbagai kekuatan pembangunan yang ada, yaitu Pemerintah Kota Jayapura, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Papua, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan RI" terang Walikota Jayapura.      
bagi penerima bantuan Walikota menegaskan agar dapat memanfaatkan secara efektif bantuan yang diberikan untuk menunjang ekonomi keluarga menjadi lebih baik "Saya berharap bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan baik guna meningkatkan dan menata kembali ekonomi keluarga yang sempat terganggu akibat bencana tsunami beberapa waktu lalu" tegas Walikota.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Jayapura Elsye P. Rumbekwan, dalam laporannya menjelaskan bahwa Kawasan Teluk Youtefa memiliki perikanan yang cukup besar, dengan luasan potensial pengembangan marine cultur ±  1.600 Ha. "secara ekologi dan ekonomis 10% kawasan ini dapat diperuntukkan untuk usaha budidaya,  sedang 90% sisanya digunakan untuk menjaga kondisi lingkungan dan perairan serta jarak antar usaha budidaya, namun dengan  potensi lahan  ± 160 Ha baru termanfaatkan ± 0,12 ha". Kepala Dinas juga menambahkan Kawasan Teluk Youtefa memiliki ekosistem yang untuk kesuburan perairan "Kawasan ini didukung dengan ekosistem mangrove dan lamun yang memberikan sumbangan nutrien bagi kesuburan perairan. Dan dengan kondisi perairan yang relatif tenang dan subur maka kawasan ini layak untuk pengembangan budidaya air laut (marine culture)" ungkap Kepala Dinas Elsye P. Rumbekwan.



Selasa, 01 November 2011

Penyerahan Bantuan Hibah Sarana Prasarana Penunjang Peningkatan Produksi Perikanan dan Kelautan

"Pembangunan sektor perikanan dan kelautan merupakan bagian strategis bagi pemberdayaan ekonomi rakyat sebagaimana telah dituangkan dalam Rencana Strategis Kota Jayapura". demikian kutipan sambutan Walikota Jayapura, yang disampaikan Wakil Walikota Jayapura Dr. H. Nuralam pada Penyerahan bantuan hibah sarana prasarana penunjang peningkatan produksi perikanan dan kelautan kepada pelaku usaha perikanan untuk Kampung Holtekamp, Koya timur, Koya barat, Koya koso dan Abe pantai, bertempat di kampung Holtekamp, 28/10/11 lalu.

Walikota Jayapura mengingatkan, "kepada nelayan dan pemilik UPR serta kepada pembudidaya serta pengolah dan pemasar hasil perikanan yang mendapat bantuan agar dapat memanfaatkan dengan baik sesuai dengan rencana usaha bersama yang telah dibuat".

pada seluruh masyarakat penerima bantuan Walikota juga menambahkan bahwa, Prestasi yang ditunjukan pada kesempatan ini akan menjadi kredit point dalam pengalokasian dana Pengembangan Usaha Mina Pedesaan di tahun-tahun mendatang.



Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Jayapura Elsye P. Rumbekwan, dalam laporannya menjelaskan Dalam rangka meningkatkan produksi perikanan tangkap dan budidaya yang berimplementasi pada peningkatan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan akan terus dilakukan.
"Kita akan selalu berusaha untuk melakukan kegiatan-kegiatan meningkatkan efesiensi dan produktifitas usaha melalui pengembangan SDM untuk penguasaan teknologi, penguatan kelembagaan, serta peningkatan dan perbaikan sarana prasarana baik perikanan tangkap maupun budidaya" terang Kadis Elsye P. Rumbekwan.